Selasa, 14 Maret 2017

Tradisi yang ada di kab. Labuhanbatu Selatan


Tradisi (bahasa Latin: traditio, "diteruskan") atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah.
Jadi, di bawah ini kami akan  memaparkan berbagai tradisi yang ada di kabupaten Labuhanbatu Selatan. Mungkin di bawah ini bukanlah tradisi yang khas oleh kabupaten Labuhanbatu Selatan bisa saja tradisi daerah lain yang dibawa dan sudah sering dilakukan sehingga tradisi-tradisi tersebut dianggap sebagai tradisi di kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Baikalah langsung saja kami paparkan kepada pembaca semua tentang tradisi-tradisi yang ada dikabupaten Labuhanbatu Selatan.
A.   Tradisi Batak
        1)        Upah-upah
 










            Upah-upah adalah memberi nasehat kepada orang yang diupah-upah agar dia menjadi orang yang lebih baik, upah-upah biasana dilakukan di acara-acara pesta. Biasanya yang memberi upah-upah adalah keluarga atau kerabat dari orang yang diupah-upah. Nasehat yang ada di dalam upah-upah biasanya bersifat membangun dan memotivasi yang diupah-upah`

        2)        Penanaman kelapa
 







Penanaman kelapa di daerah kabupaten Labuhanbatu Selatan agak berbeda dengan daerah lain karena jika orang menanam kelapa di daerah ini maka orang yang menanam akan menggendong beberapa anak-anak sekitar 8-10 anak dengan tujuan agar pohon kelapa itu tumbuh dengan buah yang sangat banyak.
        3)        Naik Nacar








          Naik nacar adalah suatu adat di daerah kabupaten Labuhanbatu Selatan yang ada di pesta pernikahan, naik nacar biasanya dilakukan oleh keluarga yang mampu dengan tujuan untuk melepas masa mudanya dan naik nacar biasanya dibarengi dengan penggantian nama misalnya saja ada anak yang mau menikah dan nama anak tersebut adalah “Malbas” dan ketika ia menikah dengan arak-arakan atau naik nacar maka nama tersebut akan diganti dengan “Baginda Mangaraja Malbas” dan nama itu yang akan dipanggil ketika ia sudah berumah tangga.
        4)        Penanaman Pisang
Orang batak di daerah kabupaten Labuhanbatu Selatan biasanya menanam pohon pisang dilakukan pada sore hari dan orang yang menanampun tidak sembarang orang harus orang yang habis makan atau orang yang kenyang agar buah pisang yang ditanam itu berbuah dengan lebat
        5)        Pembuatan Gundur
`        Pembuatan gundur merupakan salah satu tradisi yang dilakukan saat seseorang memasuki rumah baru dengan tujuan sbb:
1.      Penolak bala
2.      Mendatangkan rejeki
3.      Membudidayakan tradisi
        6)        Penawar Dingin Masuk
Penawar dingin masuk adalah tradisi yang dilakukan ketika orang ingin masuk rumah maka didepan pintu itu akan diletakkan beberapa lembar pisang dengan maksut agar si empunya rumah dingin ketika memasuki rumah baru tersebut
        7)        Santan Pamborgo-Borgoi
Santan pamborgo-borgoi adalah suatu tradisi yang dilakukan saat seseorang membeli kendaraan baru maka kendaraan tersebut akan disiram dengan santan yang mana isi santan tersebut adalah santan, beras, dan gula dan jika ada sisa dari santan tersebut maka akan diminum sama siempunya kendaraan maksut dari pembuatan santan pamborgo-borgoi ini adalah agar si  pengendara tidak mengalami sesuatu yang tidak diinginkan.


        8)         Timbang Borat
Timbang borat adalah ritual untuk menimbang berat orang yang ingin ditimbang borat, biasanya timbang borat dibarengi dengan acara-acara pesta agar lebih meriah dan acara timbang borat tidak hanya untuk anak-anak namun dapat dilakukan pada berapa umur saja.
        9)        Indahan Songgot
 










Indahan songgot adalah ritual yang dilkukan ketika wanita hamil sudah 7 bulan maka keluarganya akan datang kepadanya dengan tidak memberitahukannya membawakan nasi seperti di atas untuk mengejutkannya dengan tujuan agar wanita hamil tersebut diharapkan anaknya sehat dan cantik/ganteng
      10)      Manuba
 









Manuba merupakan tradisi tahunan yang ada di kabupaten Labuhanbatu Selatan tradisi ini merupakan tradisi menangkap ikan secara berjama`ah dengan cara memabukkan ikan-ikan di sungai dengan bahan yang tidak berbahaya, manuba dilakukan setiap 2-3 kali dalam setahun.
      11)      Malangkahi Kakak
 






Malangkahi kakak bukan merupakan tradisi namun, di dalam melangkahi kakak ada sebuah tradisi yang unik yaitu apabila seseorang melangkahi kakaknya atau si adik pertama menikah dari kakaknya maka ia akan memenuhi keinginan kakaknya bisa berupa itu baju, uang maupun emas apapun itu yang diinginkan si kakak. Dengan tujuan agar si kakak senang dan tidak merasa sedih ketika si adik mendahuluinya menikah atau melangkahinya.
      12)      Marpangir







Marpangir merupakan tradisi pada saat menjelang bulan ramadhan orang akan mandi pangir dengan tujuan pembersihan diri untuk menyambut bulan yang suci.
      13)      Marlojong

 






Marlojong juga bukan merupakn tradisi tapi di dalam marlojong ada sebuah tradisi yang unik ketika seorang anak perempuan ingin kawin lari atau jika dalam bahasa bataknya “marlojong” maka ia akan meninggalkan sepucuk surat yang berisi keterangan ia pergi kawin lari dan selembar kain sebagai pertinggal maka orang tua akan mengerti bahwa ia telah pergi kawin lari.
      14)      Manakko Dalan
 








Manakko dalah adalah tradisi ketika ada seorang ibu yang mempunyai anak bayi yang belum pernah pergi keluar maka ia akan membawanya pergi ke pekan dan di pekan mereka akan membeli sejumlah permen untuk dibagi-bagikan kepada anak yang lain dengan tujuan agar ketika besar nanti kalau anaknya berbicara yang keluar kata-kata yang baik dan manis.
      15)      Palancar Kombur


Palancar kombur adalah tradisi yang dilakukan ketika sepasang suami istri mempunyai seorang anak dan ketika anak tersebut berumur 2 tahun maka akan diberi makan goreng burung piccala dengan tujuan agar ketika si anak besar maka anak tersebut tidak gagap dalam berbicara.
      16)      Suyup-Suyup
Suyup-suyup merupakan tradisi yang dilakukan ketika ada keluarga yang baru saja mendapat musibah bisa saja itu kecelakaan, kebakaran, dll maka keluarga yang tertimpa musibah akan datang membawa beras yang diatasnya diletakkan 1-2 telur dengan tujuan agar hari-hari berikutnya dijauhkan dari segala marbahaya. Yang mana jika manyuyup-nyuyup akan dikatakan seperti ini “sada dua tolu opat lima onom pitu. Pitu sundut suada mara, pitu sundut Suada nyae”
Yang artinya
“1,2,3,4,5,6,7 , tujuh sudutt tidak ada marbahaya, Tujuh sudut tidak ada penyakit”
Setelah kata-lata tersebut biasanya akan dibarengi dengan nasehat-nasehat.
      17)      Panorang Bagas







Panorang bagas adalah ketika seseorang baru memasuki rumah baru maka ia akan meletakkan sebuah lampu tepolok dan itu tidak boleh mati selama kurang lebih 3 hari dengan tujuan agar rumah tersebut tetap terang dan selalu mendapat kesenangan.
      18)      Tolak Bala
Tolak bala adalah tradisi yang dilakukan ketika suatu kampung mendapat beberapa musibah maka akan dilakukan tradisi tolak bala, biasanya tradisi ini dilakukan seluruh orang yang di kampung itu secara besama-sama di aula dan yang dibawa ketika tolak bala adalah padi yang digongseng.
      19)      Marunek






Tradisi marunek adalah tradisi yang dilakukan ketika ada pernikahan maka ketika malam sebelum pernikah akan diadakanacara marunek atau memasangkan inai di tangan dan kaki kedua mempelai, biasanya acara itni akan dibarengi dengan iringan rebana sebagai penghantar tidur kedua mempelai.


B.   Tradisi Jawa
        1)        Tingkepan
Tingkepan adalah tradisi yang dilakukan pada saat seorang wanita hamil yang usia kandungannya 7 bulan.
        2)        Rewang
 








Rewang adalah tradisi yang dilakukan pada saat ada acara-acara pesta maka tetangganya atau sanak saudaranya akan berdatangan kerumahnya untuk membantu mempersiapkan segala macam keperluan hidangan.
        3)        Among-among
Among-among adalah tradisi yang dilakukan ketika selesai acara-acara seperti khitanan, melahirkan dll. Maka keluarganya akan memasak nasi bungkus yang isinya telur, urap, peyek dll untuk dibagikan kepada sanak saudara, tetangga, dan khususnya kepada yang bersangkutan.
        4)        Nemo`kan
 








Nemo’kan adalah tradisi yang dilakukan pada saat acara pernikahan, tradisi ini dilakukan dengan kedua mempelai bertemu ditengah dan pada saat pertemuan itu si wanita mencuci kaki mempelai pria dengan tujuan sebagai bukti pengabdian.
        5)        Sesajen tiap mau lebaran





Sesajen adalah tradisi yang dilakukan menjelang lebaran maka oarang jawa akan meletakkan sebuah sesajen didalam ruangan yang tertutup dan tidak boleh ada orang yang membuka ruangan itu sebelum fajar hari raya pertama.

Tardisi-tradisi diatas biasanya dilakukan orang-orang tertentu yang masih memegang teguh tradisi-tradisi.
Tim penyusun












Assalamualaikum wr.wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar