Tradisi (bahasa
Latin: traditio,
"diteruskan") atau kebiasaan,
dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan
untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu,
atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah
adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik
tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi
dapat punah.
Jadi, di bawah
ini kami akan memaparkan berbagai
tradisi yang ada di kabupaten Labuhanbatu Selatan. Mungkin di bawah ini bukanlah tradisi yang khas oleh kabupaten Labuhanbatu Selatan
bisa saja tradisi daerah lain yang dibawa dan sudah sering dilakukan sehingga
tradisi-tradisi tersebut dianggap sebagai tradisi di kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Baikalah langsung saja kami paparkan kepada
pembaca semua tentang tradisi-tradisi yang ada dikabupaten Labuhanbatu Selatan.
A.
Tradisi
Batak
1)
Upah-upah
![]() |
Upah-upah
adalah memberi nasehat kepada orang yang diupah-upah agar dia menjadi orang
yang lebih baik, upah-upah biasana dilakukan di acara-acara pesta. Biasanya
yang memberi upah-upah adalah keluarga atau kerabat dari orang yang
diupah-upah. Nasehat yang ada di dalam upah-upah biasanya bersifat membangun dan memotivasi yang
diupah-upah`
2)
Penanaman
kelapa
![]() |
Penanaman kelapa di daerah kabupaten Labuhanbatu Selatan agak berbeda dengan daerah lain
karena jika orang menanam kelapa di daerah ini maka
orang yang menanam akan menggendong beberapa anak-anak sekitar 8-10 anak dengan
tujuan agar pohon kelapa itu tumbuh dengan buah yang sangat banyak.
3)
Naik Nacar

Naik nacar adalah
suatu adat di daerah kabupaten Labuhanbatu Selatan yang ada
di pesta pernikahan, naik nacar biasanya dilakukan oleh
keluarga yang mampu dengan tujuan untuk melepas masa mudanya dan naik nacar
biasanya dibarengi dengan penggantian nama misalnya saja ada anak yang mau menikah
dan nama anak tersebut adalah “Malbas” dan ketika ia menikah dengan arak-arakan
atau naik nacar maka nama tersebut akan diganti dengan “Baginda Mangaraja Malbas” dan nama itu yang akan dipanggil
ketika ia sudah berumah tangga.
4)
Penanaman
Pisang
Orang batak di daerah kabupaten
Labuhanbatu Selatan biasanya menanam pohon pisang dilakukan pada sore hari dan
orang yang menanampun tidak sembarang orang harus orang yang habis makan atau
orang yang kenyang agar buah pisang yang ditanam itu berbuah dengan lebat
5)
Pembuatan
Gundur
` Pembuatan gundur
merupakan salah satu tradisi yang dilakukan saat seseorang memasuki rumah baru
dengan tujuan sbb:
1.
Penolak bala
2.
Mendatangkan rejeki
3.
Membudidayakan tradisi
6)
Penawar
Dingin
Masuk
Penawar dingin masuk adalah tradisi yang dilakukan
ketika orang ingin masuk rumah maka didepan pintu itu akan diletakkan beberapa
lembar pisang dengan maksut agar si empunya rumah dingin ketika memasuki rumah
baru tersebut
7)
Santan
Pamborgo-Borgoi
Santan
pamborgo-borgoi adalah suatu tradisi yang dilakukan saat seseorang membeli
kendaraan baru maka kendaraan tersebut akan disiram dengan santan yang mana isi
santan tersebut adalah santan, beras, dan gula dan jika ada sisa dari santan
tersebut maka akan diminum sama siempunya
kendaraan maksut dari pembuatan santan pamborgo-borgoi ini adalah agar si pengendara tidak
mengalami sesuatu yang tidak diinginkan.
8)
Timbang Borat
Timbang borat adalah ritual untuk menimbang berat orang yang ingin ditimbang borat, biasanya
timbang borat dibarengi dengan acara-acara pesta agar lebih meriah dan acara
timbang borat tidak hanya untuk anak-anak namun dapat dilakukan pada berapa
umur saja.
9)
Indahan
Songgot
![]() |
Indahan songgot adalah ritual yang dilkukan
ketika wanita hamil sudah 7 bulan maka keluarganya akan datang kepadanya dengan
tidak memberitahukannya membawakan nasi seperti di atas untuk mengejutkannya dengan tujuan agar wanita hamil tersebut diharapkan anaknya sehat dan
cantik/ganteng
10)
Manuba
![]() |
Manuba merupakan tradisi tahunan yang ada di kabupaten Labuhanbatu Selatan tradisi ini merupakan tradisi menangkap
ikan secara berjama`ah dengan cara memabukkan ikan-ikan di sungai dengan bahan yang tidak berbahaya, manuba dilakukan setiap 2-3
kali dalam setahun.
11)
Malangkahi
Kakak
![]() |
![]() |
||
Malangkahi kakak bukan merupakan tradisi
namun, di dalam melangkahi kakak ada sebuah tradisi yang
unik yaitu apabila seseorang melangkahi kakaknya atau si adik pertama
menikah dari kakaknya maka ia akan memenuhi keinginan kakaknya bisa berupa itu baju, uang maupun emas apapun itu yang
diinginkan si kakak. Dengan tujuan agar si kakak senang dan tidak merasa sedih ketika si adik mendahuluinya menikah atau melangkahinya.
12)
Marpangir

Marpangir merupakan
tradisi pada saat menjelang bulan ramadhan orang akan mandi
pangir dengan tujuan pembersihan diri untuk menyambut bulan yang suci.
13)
Marlojong
![]() |
Marlojong juga bukan
merupakn tradisi tapi di dalam marlojong ada sebuah tradisi yang unik
ketika seorang anak perempuan ingin kawin lari atau jika dalam bahasa bataknya
“marlojong” maka ia akan meninggalkan sepucuk surat yang berisi keterangan ia
pergi kawin lari dan selembar kain sebagai pertinggal
maka orang tua akan mengerti bahwa ia telah
pergi kawin lari.
14)
Manakko
Dalan
![]() |
Manakko dalah adalah
tradisi ketika ada seorang ibu yang mempunyai anak bayi yang belum pernah pergi
keluar maka ia akan membawanya pergi ke pekan dan di pekan mereka akan membeli sejumlah permen untuk
dibagi-bagikan kepada anak yang lain dengan tujuan agar ketika besar nanti
kalau anaknya berbicara yang keluar kata-kata yang baik dan
manis.
15)
Palancar Kombur

Palancar kombur adalah tradisi yang dilakukan ketika sepasang suami istri mempunyai
seorang anak dan ketika anak tersebut berumur 2 tahun maka akan diberi makan
goreng burung piccala dengan tujuan agar ketika si anak besar maka anak tersebut tidak gagap dalam berbicara.
16)
Suyup-Suyup
Suyup-suyup
merupakan tradisi yang dilakukan ketika ada keluarga yang baru saja mendapat musibah bisa saja itu kecelakaan, kebakaran, dll maka
keluarga yang tertimpa musibah akan datang membawa beras yang diatasnya
diletakkan 1-2 telur dengan tujuan agar hari-hari berikutnya dijauhkan
dari segala marbahaya. Yang mana jika
manyuyup-nyuyup akan dikatakan seperti ini “sada dua tolu opat
lima onom pitu. Pitu sundut suada mara, pitu sundut Suada nyae”
Yang artinya
“1,2,3,4,5,6,7 , tujuh sudutt tidak ada marbahaya, Tujuh
sudut tidak ada penyakit”
Setelah kata-lata tersebut biasanya akan dibarengi dengan
nasehat-nasehat.
17)
Panorang Bagas

Panorang bagas adalah ketika seseorang baru memasuki rumah baru maka ia akan meletakkan
sebuah lampu tepolok dan itu tidak boleh mati selama kurang lebih 3 hari dengan
tujuan agar rumah tersebut tetap terang dan selalu mendapat kesenangan.
18)
Tolak
Bala
Tolak bala adalah tradisi yang dilakukan
ketika suatu kampung mendapat beberapa musibah maka
akan dilakukan tradisi tolak bala, biasanya tradisi ini dilakukan seluruh orang
yang di kampung itu secara besama-sama di aula dan
yang dibawa ketika tolak bala adalah padi yang digongseng.
19)
Marunek

Tradisi marunek adalah tradisi yang dilakukan
ketika ada pernikahan maka ketika malam sebelum pernikah akan diadakanacara
marunek atau memasangkan inai di tangan dan kaki kedua mempelai, biasanya acara
itni akan dibarengi dengan iringan rebana sebagai penghantar tidur kedua
mempelai.
B.
Tradisi
Jawa
1)
Tingkepan
Tingkepan adalah tradisi yang dilakukan pada
saat seorang wanita hamil yang usia kandungannya 7 bulan.
2)
Rewang
![]() |
Rewang adalah tradisi yang dilakukan pada
saat ada acara-acara pesta maka tetangganya atau sanak saudaranya akan
berdatangan kerumahnya untuk membantu mempersiapkan segala macam keperluan
hidangan.
3)
Among-among
Among-among adalah tradisi yang dilakukan
ketika selesai acara-acara seperti khitanan, melahirkan dll. Maka keluarganya
akan memasak nasi bungkus yang isinya telur, urap, peyek dll untuk dibagikan
kepada sanak saudara, tetangga, dan khususnya kepada yang bersangkutan.
4)
Nemo`kan
![]() |
Nemo’kan adalah tradisi yang dilakukan pada
saat acara pernikahan, tradisi ini dilakukan dengan kedua mempelai bertemu
ditengah dan pada saat pertemuan itu si wanita mencuci kaki
mempelai pria dengan tujuan sebagai bukti pengabdian.
5)
Sesajen tiap mau lebaran

Sesajen adalah tradisi yang dilakukan
menjelang lebaran maka oarang jawa akan meletakkan sebuah sesajen didalam
ruangan yang tertutup dan tidak boleh ada orang yang membuka ruangan itu
sebelum fajar hari raya pertama.
Tardisi-tradisi diatas biasanya dilakukan orang-orang
tertentu yang masih memegang teguh tradisi-tradisi.

Tim
penyusun
Assalamualaikum
wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar